Wartainsight.com-Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar, memicu spekulasi terkait perubahan internal partai. Sebelumnya, Airlangga berperan besar dalam kemenangan Prabowo-Gibran dan berhasil menambah kursi Golkar di DPR menjadi 102 pada Pemilu 2024, meningkat 17 kursi dari 2019.
Menurut Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, mundurnya Airlangga dipicu oleh konflik internal antara berbagai faksi dalam Golkar. Ada faksi yang ingin mempertahankan kedaulatan politik partai dan ada yang mencoba berkoalisi dengan kekuatan eksternal. Benturan ini juga terlihat dalam perubahan koalisi pilpres, yang diduga menyebabkan Airlangga diperiksa terkait kasus minyak goreng.
Saat ini, spekulasi berkembang bahwa pemeriksaan lanjutan oleh lembaga hukum mungkin terjadi karena keputusan Airlangga di pilkada dianggap tidak konsisten. Pasca mundurnya Airlangga, dua faksi utama, Bahlil dan Agus Gumiwang Kartasasmita, kemungkinan akan bergabung, dengan Agus Gumiwang berpeluang menjadi Ketua Umum Golkar berikutnya. Ada kemungkinan Agus Gumiwang dan Bahlil akan memfasilitasi kehadiran Jokowi di Golkar setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober. Meskipun Airlangga mundur, prestasinya dalam menambah kursi parlemen Golkar patut diapresiasi.