WartaInsight.com- SD Negeri Pekuncen di Kota Pasuruan mengadakan kegiatan membatik bersama di halaman sekolah. Selain untuk mengasah keterampilan, kegiatan ini bertujuan untuk melatih kesabaran, konsentrasi, dan ketelitian para siswa.
Bambang Prasetya, guru kesenian dan keterampilan, menjelaskan bahwa sebelum memulai membatik, siswa diberikan teori tentang proses membatik. Dimulai dengan membuat sketsa motif di atas kertas, lalu menyalinnya ke kain putih. Setelah itu, para siswa melakukan proses ‘nyanting’ dengan lilin sebagai dasar pembuatan batik.
Proses membatik ini dilakukan bertahap dan tidak bisa langsung selesai. Tahapan pewarnaan dan pencucian kain hasil pewarnaan dilakukan di pekan berikutnya.
Motif yang dipilih oleh guru pembimbing adalah motif daun sirih dan motif kunci. Daun sirih menjadi simbol batik khas Kota Pasuruan, sementara motif kunci melambangkan identitas sekolah. Siswa juga diberi kebebasan untuk berkreasi dengan motif lain.
“Usia mereka sudah remaja, jadi membatik tulis ini sekaligus melatih emosi mereka. Ketelitian, kesabaran, dan konsentrasi menjadi aspek penting dalam proses ini,” kata Bambang pada Sabtu (7/9/2024).
Beberapa siswa merasa bahwa kegiatan membatik ini merupakan pengalaman baru yang menarik, karena mereka melakukannya untuk pertama kali.
“Ini pertama kali saya membatik, memang sulit, tapi harus sabar dan dikerjakan sedikit demi sedikit,” ujar Arkana, siswa kelas 6.
Hasil karya membatik para siswa ini akan dipamerkan pada perayaan Hari Batik Nasional pada 2 November 2024. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 5 dan kelas 6 (fase C).
“Kain yang digunakan berukuran seperti taplak meja. Sedangkan kain berukuran lebih besar nantinya akan digunakan dalam fashion show yang diadakan oleh para guru di Hari Batik Nasional,” tambah Robiah, wali kelas.