Wartainsight.com-Komika Babe Cabita meninggal dunia pada 9 April 2024 setelah berjuang melawan anemia aplastic, sebuah penyakit langka yang mengakibatkan kekurangan darah karena sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah, putih, dan trombosit yang cukup.
Istri almarhum, Zulfati Indraloka, mengungkapkan kondisi kesehatan Babe Cabita sebelum diagnosis anemia aplastic diumumkan. Dalam podcast Deddy Corbuzier, Zulfati menceritakan bahwa saat mereka bepergian dengan pesawat menuju Malaysia, kondisi trombosit Babe Cabita yang rendah menyebabkan pecahnya pembuluh darah di kepala. “Ternyata jika trombositnya rendah dan naik pesawat, risiko pecah pembuluh darah sangat tinggi,” katanya.
Babe Cabita kemudian dirawat di sebuah rumah sakit di Malaysia dengan rencana melakukan transplantasi stem cells untuk mengobati anemia aplastic. Sebelumnya, pada akhir 2023, pemeriksaan kesehatan di Malaysia menunjukkan kondisi Babe Cabita cukup baik, yang memungkinkan dia untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Dokter di Malaysia memberikan harapan bahwa transplantasi stem cells dapat menyembuhkan Babe Cabita. Namun, setelah mengalami pecahnya pembuluh darah di kepala akibat trombosit yang sangat rendah—hanya 80.000 padahal normalnya berkisar antara 135.000–317.000 mcL—penanganan menjadi sangat rumit. Zulfati mengungkapkan bahwa dokter tidak dapat melakukan tindakan medis lebih lanjut karena risiko pada pembuluh darah yang sudah pecah.
Kesehatan Babe Cabita terus menurun. Dia sempat tidak sadarkan diri, kemudian sadar dengan sejumlah ingatan yang hilang, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 9 April 2024.