April 19, 2025

Tambah 5 Sekolah di Surabaya Gelar Uji Coba Makan Siang Gratis

WartaInsight.com- Program uji coba makan siang bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran, semakin meluas di Surabaya. Setelah sebelumnya hanya diterapkan di SDN Klampis Ngasem III dan SDN Menur Pumpungan, kini tiga sekolah lainnya turut bergabung.

Sekolah tambahan tersebut adalah SD Negeri Wonorejo V/316 di Jalan Tempel Sukorejo 1/55, SD Negeri Lidah Kulon IV di Jalan Lontar Lidah Kulon V Nomor 1, dan SD Negeri Margorejo V/407 di Jalan Margorejo Tangsi III Nomor 5, Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa total ada lima SD Negeri yang sedang melaksanakan uji coba makan siang bergizi gratis. Tiga sekolah tambahan ini masuk dalam tahap kedua uji coba.

Pelaksanaan uji coba ini juga melibatkan pelaku UMKM, sehingga tidak hanya meningkatkan asupan gizi anak-anak, tetapi juga mendukung perekonomian lokal.

“Makanan yang diberikan kepada siswa berasal dari UMKM di Kota Surabaya. Lima sekolah ini bekerja sama dengan UMKM yang berbeda, sehingga bisa menggerakkan ekonomi para pelaku UMKM,” kata Eri.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa uji coba makan siang gratis tahap I dan II masih berjalan. Pada tahap kedua ini, sekolah yang dipilih mewakili tiap wilayah di Kota Surabaya.

“Tahap pertama melibatkan dua sekolah di Surabaya Timur dengan 600 peserta, termasuk siswa, guru, dan tenaga pendidik. Pada tahap kedua, tiga sekolah tambahan dengan 700 peserta dilibatkan, yaitu SD Negeri Wonorejo V/316 untuk Surabaya Pusat, SD Negeri Lidah Kulon IV untuk Surabaya Barat, dan SD Negeri Margorejo V/407 untuk Surabaya Selatan,” jelas Yusuf.

Uji coba makan siang bergizi tahap kedua berlangsung dari 13 hingga 30 Agustus 2024. Setiap sekolah sudah menerapkan SOP, termasuk waktu pemesanan makanan, petugas yang membagikan makanan, hingga tata cara pemilahan sampah organik dan anorganik.

Sekolah-sekolah ini juga telah menyusun alur pemesanan makanan yang dimulai dari pukul 08.45 WIB, dengan pesanan yang tiba 15 menit kemudian dan ditempatkan di ruang transit.

Setiap kelas memiliki penegak disiplin yang bertugas membagikan makanan. Setelah makanan dibagikan, siswa diminta mencuci tangan dan berdoa sebelum makan. Setelah makan, siswa diajarkan memilah sampah dan memasukkannya ke wadah yang telah disediakan sekolah.

“Misalnya, sisa makanan (sampah organik) dan sampah plastik (sampah anorganik) harus dibuang terpisah. Hal-hal seperti ini kita ajarkan kepada anak-anak,” tambah Yusuf.

Sekolah juga memiliki cara masing-masing dalam mengolah sampah yang dihasilkan dari uji coba ini. Misalnya, SD Negeri Margorejo V/407 mencuci wadah bekas plastik makanan untuk kemudian dikumpulkan dan dijual kembali.

“Kami baru-baru ini mengunjungi SD Negeri Margorejo V/407 dan menemukan bahwa ada tim wali murid yang sukarela membantu mencuci wadah bekas makanan, agar saat dikumpulkan dan dijual kembali tidak bau,” pungkasnya.

Scroll to Top