Wartainsight.com-Ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa besar-besaran di Tel Aviv pada Ahad, 1 September 2024, menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghentikan perang terhadap Gaza. Mereka mendesak Netanyahu untuk segera menyetujui gencatan senjata dengan Hamas. Dalam aksi yang merupakan demo antipemerintah terbesar sejak penyerangan ke Gaza 11 bulan lalu, para pengunjuk rasa juga meminta pemerintah segera membawa pulang tawanan perang yang masih berada di Gaza.
Protes ini terjadi setelah enam tawanan Israel ditemukan tewas di terowongan Gaza. Bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan dilaporkan terjadi pada malam hari. Para demonstran meneriakkan “Sekarang! Sekarang!” dan menuntut agar Netanyahu segera bertindak untuk mengakhiri konflik.
Warga Tel Aviv memblokir jalan-jalan utama dan berdemonstrasi di luar kantor PM Netanyahu di Yerusalem Barat. Forum Sandera dan Keluarga Hilang menyatakan bahwa kematian keenam sandera tersebut merupakan hasil dari kegagalan Netanyahu dalam mengamankan kesepakatan untuk menghentikan serangan dan membawa pulang orang-orang yang mereka cintai.
Gil Dickmann, sepupu dari salah satu tawanan yang tewas, mengajak warga Israel untuk terus menekan pemerintah. “Turun ke jalan dan tutup negara sampai semua orang kembali. Mereka masih bisa diselamatkan,” tulis Dickmann di X.
Gideon Levy, kolumnis Haaretz, mengkritik Netanyahu yang dianggapnya membela partai-partai sayap kanan dalam pemerintahannya yang menolak segala konsesi kepada Hamas. Menurut Levy, tantangan nyata untuk Netanyahu datang dari jalanan, tetapi hal tersebut masih terlalu awal untuk dinilai.
Sementara itu, untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober 2023, federasi serikat pekerja terbesar di Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan nasional untuk menekan pemerintah agar segera menandatangani kesepakatan gencatan senjata. Bandara Ben Gurion dan sektor-sektor utama ekonomi, termasuk perbankan dan kesehatan, direncanakan akan ditutup mulai pukul 8 pagi pada Senin.
Kepala Histadrut, Arnon Bar-David, menekankan pentingnya kesepakatan gencatan senjata, dan mengklaim dukungan dari produsen dan pengusaha utama di sektor teknologi tinggi. Aliansi tersebut mencerminkan kemarahan publik yang mendalam atas kematian enam tawanan tersebut. Asosiasi Produsen Israel juga mendukung pemogokan dan menuduh pemerintah gagal dalam tugas moralnya.